May 27, 2007

Hunting Tourist in Botanical Garden


Salah satu tugas yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa Bec di Cawu III adalah hunting tourist alias berburu turis. Kebun Raya menjadi sasaran yang empuk bagi mahasiswa untuk berburu alias nyari bule', selain jaraknya dekat disana juga banyak turis yang sedang menikmati segarnya udara si kota hujan ini.
Saat ini saya ingin berbagi pengalaman hunting tourist di Kebun Raya Bogor, ya saya dan teman saya yang namanya tasim baru aja berburu foreigner di Kebun Raya tadi siang. Ternyata untuk bisa ngobrol kita tidak hanya butuh pengetahuan tentang bahasa inggris saja. Justru yg pertama kali kita perlukan adalah keberanian dan di urutan kedua kita perlu banyak2 pengetahuan baik tentang bahasa maupun pengetahuan lainya.
Kalau boleh cerita, tadi penulis berburu turis di kebun raya ngga sendiri loh, bersama2 penulis ada Tasim, mahasiswa Bec dan juga teman sekamar yang berasal dari Wonosobo. Kita berjalan dari kost-an menuju gerbang utama KBR, sekitar 20 menit kami (Chay, Sidik dan Tasim) duduk menunggu datangnya para bule. Akan tetapi kami tidak menjumpai satu turispun siang itu, sehingga kami memutuskan pergi ke BTM dengan harapan disana kita bisa mendapatkan turis buat diajak ngobrol. Sayang sekali setelah kami bertiga muter2 dan naik turun BTM, kami belum juga menjumpai seorang turis pun untuk diajak conversation.
Waktu Dzuhur pun tiba, tiga orang rantau ini pun pergi ke Mushola di Basement BTM untuk menunaikan kewajiban dan kebutuhan kita sebagai seorang muslim. Selesai sholat kami bertiga memutuskan untuk kembali ke tempat semula yaitu Nongkronk didepan gergang utama KBR dengan harapan yang masih sama. 10 menit pun berlalu tanpa hasil, baru kemudian kami melihat sekelompok orang berkulit putih yang terdiri dari tiga orang, 2 orang perempuan sisanya laki2. Dari situ kami sebenarnya ingin mengajak orang tersebut ngobrol, tapi belum saatnya mungkin 3 orang itu masuk KBR lalu kamipun mengikuti (tapi Sidik ngga ikut) dibelakang. Begitu sampai didalam Kebun Raya yang baru pertama kali penulis masuki itu, ternyata orang 2 tersebut langsung masuk kantin, jadilah kita ngga bisa berkutik...(maklum kantong terbatas, anak kost katanya). Kami pun duduk menunggu mereka bertiga keluar, salah satu diantara kami melihat rombongan lain yang juga berkulit putih. Kami pun mengejar mereka dan BERHASIL merekam conversation setelah meminta ijin terlebih dahulu.
Dari conversation yang kami lakukan selama kurang lebih 5 - 10 menit kami tahu bahwa mereka dari Netherland (negerinya orang yang membangun KBR katanya). Ya begitulah jalanya perburuan kami yang pertama....
Pada hari yang sama penulis mengalami banyak sekali kejadian yang bisa diambil hikmahnya. Ya ternyata dari setiap kejadian yang dialami terdapat banyak sekali pelajaran dan juga hikmah jika kita mengetahui. Mudah2-an temen2 juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan penulis.