October 8, 2010

Pantai Arish, Pantai Wanita Berjilbab

Sempat terlintas dalam benak pikiran saya, kenapa di setiap pantai yang dijadikan tempat wisata selalu saja banyak orang memakai pakaian yang tidak senonoh. Hatta di negeri muslim seperti di Indonesia.

Agaknya saya harus buru2 meralat pikiran saya setelah melihat postingan di detik foto tertanggal 8 Oktober 2010. Berikut sekelumit deskripsi keadaan pantai di salah satu objek wisata di kota Arish, Mesir.


Kota Arish merupakan salah satu tujuan wisata di Mesir, salah satunya pantai Arish. Wanita-wanita bercadar atau paling tidak berjilbab biasa menikmati pantai ini di sore hari.

Jangan kira ada wanita-wanita berbikini yang menikmati sinar matahari di pantai ini. Yang ada adalah wanita-wanita Arish yang mengenakan cadar, atau kalau tidak pun berjilbab lebar hingga menutupi seluruh tubuh mereka.

Saat sore hari, pantai ini ramai dikunjungi pelancong. Biasanya mereka menikmati matahari yang tenggelam di Laut Tengah.

Pantai Arish sendiri cukup indah. Di pinggir pantai pengunjung bisa bermain bola, membangun istana pasir atau memancing ikan. Ombaknya juga tidak terlalu besar, pas untuk berenang.

Di sepanjang pantai juga terdapat vila-vila yang disewakan untuk berlibur. Rata-rata vila berbentuk rumah ini disewakan untuk keluarga saat musim liburan. Biasanya ada yang menyewa selama satu bulan dengan harga sekitar Rp 3-4 juta per bulannya.

Sayangnya pantai ini tampak kotor dengan sampah-sampah berupa botol minuman ringan yang berserakan. Beberapa fasilitas seperti sarana pedestrian juga tampak kurang terawat.

Kondisi Arish yang berdekatan dengan Jalur Gaza membuat pengamanan lebih ketat. Pelancong pun enggan mengunjungi kawasan Wisata ini.

Dibanding Kairo, masyarakat Arish memang lebih ketat menjalankan aturan agama. Wanita-wanita di sini mayoritas bercadar, atau berjilbab lebar. Hampir tidak ada yang tidak mengenakan jilbab.

No comments:

Post a Comment