September 13, 2008

Kaca Jendelaku cepat berdebu


Suatu pagi, Seperti biasa, usai shalat subuh saya tilawah al-Qur’an barang satu-dua lembar dulu sampai pagi kelihatan agak terang. Ketika hari sudah agak terang, biasanya salah satu dari kami (saya dan temen kost) membuka korden kontrakan. Pagi itu tanpa sengaja saya melihat kaca jendelaku yang dibingkai dengan ‘kusen’ ber-cat hitam dari kayu yang sudah agak rapuh itu berdebu ketika saya sedang membuka korden kamar kami. Tanpa ambil pusing sayapun melanjutkan aktifitasku seperti biasa, menyapu lantai (kalau sempat), menyetrika dan mandi lalu pergi ke kantor.

Pagi berikutnya ternyata saya jumpai keadaan yang lebih buruk dari sebelumnya pada kaca jendela saya, debu yang menempel semakin tebal. Akhirnya putuskan setelah menyapu lantai harus saya sempatkan dulu mengelap kaca, sebelum melanjutkan aktifitasku yang lain. Saat itu saya teringat dengan pesan MR ku tentang jiwa atau lebih tepatnya ruhiah kita. Ketika kaca saja tidak dilap dalam beberapa hari, tentu debu yang menempel bakalan lebih tebal dan membersihkannya pun lebih susah dibandingkan dengan yang baru terkena debu (1 hari) dilap. Pun begitu dengan kondisi ruhiah kita, ketika kita tidak sempat atau tidak mau membersihkan ruhiah kita tentunya ruh kita bakalan ditutupi dengan kotoran-kotoran yang semakin hari semakin banyak dan tebal.

Syukur alhamduliLlah, sampai saat ini saya masih diberi kesempatan oleh Alloh untuk senantiasa membersihkan ruhiah saya dengan mengikuti Liqo’ah satu pekan sekali. Mudah-mudahan Alloh tidak pernah mencabut nikmatnya kepada kita, nikmat untuk senantiasa diberi keluangan, kesempatan dan kelapangan untuk membersihkan jiwa kita dari debu dan kerikil-kerikil yang sewaktu-waktu akan menggannggu.

Bagaimana dengan anda???